Dalam satu sesi pelayanan, pelajar yang jadi sasaran pelayanan PKMS di antaranya mendapat pemeriksaan tanda-tanda vital yang di dalamnya antara lain pemeriksaan hemoglobin darah |
Menjabarkan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) 2019. Akademisi
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas), memberikan kegiatan pelayanan
kesehatan bagi kalangan remaja. Kegiatannya dimulai sejak Agustus lalu, dengan sejumlah
pelayanan yang dijalankan.
Dalam pelaksanaan PKMS itu, tim dosen dalam PKMS melibatkan mitra kerja
kelembagaan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisiyah (PDNA) Kota Tasikmalaya, kemudian
elemen mahasiswa keperawatan Umtas, UKM Kesehatan Remaja PIKMCare.
Menurut Ketua PKMS Umtas ini, Ida Rosidawati M.Kep, untuk kegiatannya ia
bersama dosen lain, Neni Sholihat M.PSi. Tema PKMS yang diawali dengan
pelatihan jajaran tim pelaksananya itu, “Pemberdayaan perempuan dalam pelayanan
kesehatan remaja di Kota Tasikmalaya”.
Menjadi pertimbangan kegiatannya, remaja merupakan individu
yang sedang berada dalam masa transisi kanak-kanak menuju dewasa. Pada masa ini
remaja mengalami perkembangan fisik, psikologis, dan sosial. Perkembangan yang
cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity yaitu, kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman
sebayanya berbuat, termasuk dalam gaya hidup negatif yang memengaruhi
kepribadian remaja.
Kualitas
kesehatan remaja akan menentukan kualitas generasi masa depan. Berdasarkan satu analisis situasi,
permasalahan utama pada remaja adalah minimnya pengetahuan mereka tentang
kesehatan reproduksi, norma-norma
sesuai syariat, dan cara mengatasi masalah psikologis
yang dihadapinya.
Dengan melakukan //road show// pada lima sekolah jenjang SMA yakni, SMA
Negeri 1, 2, 3, 6 dan SMA Negeri 8, pelayanan kesehatan remaja itu dilancarkan
dengan agenda hingga 12 September kemarin. Pada setiap layanan di sekolah, aku
Ida, diikuti pelajar berkisar 50 – 75 orang.
Kegiatan layanan
kesehatan ini meliputi tujuh pos layanan meliputi, pos
pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas,
suhu), pos pemeriksaan indeks massa tubuh/IMT, pemeriksaan hemoglobin (HB), pos konseling kesehatan
reproduksi, pos konseling psikologi, pos layanan makanan bergizi, serta pos Edu.
“Khusus untuk kegiatan dalam pos Edu guna menambah semarak kegiatan layanan kesehatan pada remaja.
Kegiatan yang dilakukan pada pos ini adalah obrolan santai remaja berkonten ragam konsultasi, termasuk terkait bahaya pergaulan bebas, narkoba dan HIV/AIDS,” imbuh Ida. gus
0 Komentar