 |
| Misyar Bonowisanto |
Dari beberapa kejadian itu lalu muncul fakta bahwa uang terpakai guru tertentu yang tak bisa mengembalikannya di saat harus balik pada orangtuanya. Di Tasikmalaya, di antara kabar terakhir kekisruhan uang tabungan ini datang dari wilayah Kec.Ciawi, Kab.Tasikmalaya.
Menghindari hal seperti itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) cukup agak lama menggagas program Simpel (Simpanan Pelajar) yang kemudian dijabarkan bank-bank pelaksana. Pelayanan perbankan ini cukup memudahkan bahkan mengamankan pengelolaan tabungan siswa.
“Ini program layanan sudah kita hadirkan beberapa tahun ke belakang. Cuma kelihatannya belum banyak dimanfaatkan masyarakat. Kenapa ya padahal ini cukup bisa membantu”, ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala OJK Tasikmalaya, Misyar Bonowisanto.
Pihaknya juga cukup mendengar kejadian-kejadian penanganan tabungan pelajar yang acap bermasalah di kemudian. Gagasan program Simpel, namanya di tiap bank pelayanan bisa beda-beda. Tapi prinsif kerjanya sama.
“Hanya dengan membuka rekening awal tiap seorang anak Rp 5.000, ia sudah punya nomor rekening di bank mana saja. Silakan ke sananya menabung berapa saja”, sambung Misyar di acara Media Gathering OJK Tasikmalaya, Selasa (5/9) di kawasan Pangalengan, Bandung.
Menurutnya, layanan Simpel ini cukup memudahkan. Tak harus setiap anak datang ke bank untuk menabung. Tapi, silakan kelola sementara oleh sekolah. Lantas bangun kerja sama dengan bank untuk datang mengambil tabungan secara periodik dalam sepekan misal.
Untuk layanan tabungan pelajar ini memang tak ada pemberian jasanya. Namun pada even-even tertentu dari sinergi dengan perbankan, bisa saja ada perhatian-perhatian yang diberikan ke sekolah. Tabungan Simpel dibuka untuk anak dalam jenjang pendidikan sejak PAUD hingga SMA/SMK/sederajat.
Dengan pengelolaan tabungan yang berada di bank, Misyar meyakini keberadaan uang tabungan anak akan aman. Dapat menghindari penggunaan tak semestinya yang kemudian perlahan membengkak. gus
Menghindari hal seperti itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) cukup agak lama menggagas program Simpel (Simpanan Pelajar) yang kemudian dijabarkan bank-bank pelaksana. Pelayanan perbankan ini cukup memudahkan bahkan mengamankan pengelolaan tabungan siswa.
“Ini program layanan sudah kita hadirkan beberapa tahun ke belakang. Cuma kelihatannya belum banyak dimanfaatkan masyarakat. Kenapa ya padahal ini cukup bisa membantu”, ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala OJK Tasikmalaya, Misyar Bonowisanto.
Pihaknya juga cukup mendengar kejadian-kejadian penanganan tabungan pelajar yang acap bermasalah di kemudian. Gagasan program Simpel, namanya di tiap bank pelayanan bisa beda-beda. Tapi prinsif kerjanya sama.
“Hanya dengan membuka rekening awal tiap seorang anak Rp 5.000, ia sudah punya nomor rekening di bank mana saja. Silakan ke sananya menabung berapa saja”, sambung Misyar di acara Media Gathering OJK Tasikmalaya, Selasa (5/9) di kawasan Pangalengan, Bandung.
Menurutnya, layanan Simpel ini cukup memudahkan. Tak harus setiap anak datang ke bank untuk menabung. Tapi, silakan kelola sementara oleh sekolah. Lantas bangun kerja sama dengan bank untuk datang mengambil tabungan secara periodik dalam sepekan misal.
Untuk layanan tabungan pelajar ini memang tak ada pemberian jasanya. Namun pada even-even tertentu dari sinergi dengan perbankan, bisa saja ada perhatian-perhatian yang diberikan ke sekolah. Tabungan Simpel dibuka untuk anak dalam jenjang pendidikan sejak PAUD hingga SMA/SMK/sederajat.
Dengan pengelolaan tabungan yang berada di bank, Misyar meyakini keberadaan uang tabungan anak akan aman. Dapat menghindari penggunaan tak semestinya yang kemudian perlahan membengkak. gus
0 Komentar