Rembukkan Garapan Bersama, Segenap Stakeholder Hadiri Rembuk Stunting Dinas DPPKBP3A Kota Tasik

Di sesi penyampaian materi, para peserta mengikuti paparan Rembuk Stunting Dinas PPKBP3A Kota Tasikmalaya, berlangsung di Gedung Galih Pawestri.
Merealisasikan upaya penanganan stunting. Dinas PPKBP3A (Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kota Tasikmalaya, menggelar Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan Tahun 2023.

Seluruh unsur pemangku kebijakan di tingkat kecamatan menghadiri kegiatan itu. Rembuk stunting berlangsung tiga sesi dalam tiga hari, di Gedung Galih Pawestri. Tiap sesi/hari diikuti 3-4 wilayah kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya, dan berakhir Senin (22/5).

Sekilas dari kegiatan itu tiap kecamatan melaporkan kondisi stunting, angka, potensi risiko, penanganan yang dilakukan untuk kemudian dirumuskan menjadi kebutuhan program penanganan di tingkat Kota Tasikmalaya secara konvergensi.

Penanganan stunting belakangan ini tengah menjadi fokus perhatian pemerintah. Sejak pusat sampai pemerintah daerah dalam orientasi sama, cegah angka penyebarannya, tekan/turunkan jumlah anak yang jadi penderitanya dengan berbagai langkah.

Plt Kepala Dinas PPKBP3A Kota Tasikmalaya Hj Yani Nujamaniah mengatakan, kegiatan Rembuk Stunting sebagai salah satu upaya dalam percepatan penurunan stunting, termasuk menjabarkan program “8 Aksi Konvegensi” atau aksi integrasi dalam percepatan penurunan stunting.

Ia pun meyakini, usaha menekan/menurunkan angka stunting perlu keterlibatan segenap pihak atau stakeholder. Halnya pada rembuk stunting tampak unsur muspika dan elemen warga di tingkat kecamatan selain perangkat dinas teknis pemerintah pemangku kepentingan di daerah.

Menyoal stunting, menurut Hj Yani di acara pembukaan di hadapan yang hadir, tidak hanya mengenai dampak pada pertumbuhan anak terhambat. Tapi ini berkaitan dengan efek perkembangan otak anak kurang maksimal atau kecerdasannya kelak.

Seluruh peserta rembuk stunting dimintanya meningkatkan upaya intervensi, baik intervensi sensitif maupun spesifik pada balita stunting. Angka stunting di Kota Tasikmalaya, berdasarkan laporan Eppgbm sebesar 12,60%, dan prevalensinya menurut SSGI masih tinggi yaitu, 24%. 

Peserta rembuk stunting tercatat 250 undangan. Pada sesi materi melibatkan narasumber dari unsur Bapelitbangda, Dinas Kesehatan, serta dari bidang terkait di Dinas PPKBP3A Kota Tasikmalaya. gus
 

0 Komentar