Wali Kota Viman Alfatizi memberi ucapan selamat dan support kepada jajaran pengurus baru FKUB di momentum pelantikan dan rakor, Senin (32/12/25).
Tasikplus.com-Jajaran kepengurusan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tasikmalaya periode 2025-2030 dikukuhkan. Pelantikan mereka kemudian digelar di Hotel City Tasikmalaya, Senin (22/12/25).
Dihadiri para tokoh berbagai agama, perwakilan pemerintah daerah, dan lembaga terkait lain, menyertai pengukuhan kepengurusan baru digelar juga rapat koordinasi (rakor) FKUB 2025.
Bahasan rakor bertema "Menjaga Stabilitas Daerah dalam Bingkai Kebinekaan". Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Candra sebelumnya membuka resmi acara.
Ia menyampaikan apresiasi kepada FKUB kepengurusan periode sebelumnya atas kontribusi menjaga kerukunan, keharmonisan antarumat beragama.
Selanjutnya, di sesi rapat koordinasi, Wali Kota Viman Alfarizi Ramadhan, menjadi salah satu pembicara inti. Ia menyampaikan pesan yang kuat terkait nilai toleransi dan pembangunan kota sesuai arah strategi yang sudah ditetapkan.
"Kota Tasikmalaya adalah kota yang toleran, tentunya spirit toleransi ini terus kita jaga," ajak Viman seraya mengaitkannya dengan indikator pembangunan kota yang berfokus pada kebersamaan.
Di dalam arah indikator pembangunan Tasikmalaya yang Religius, ada 3 indikator utama. Pertama, persentase penyelesaian potensi konflik kerukunan umat beragama beserta anggarannya. Kedua, persentase pencapaian pembinaan kerukunan umat beragama.
Ketiga, indeks kerukunan yang menjadi output dari kedua hal tersebut. "Inilah yang akan kita jaga dan yang akan mencerminkan bahwa Kota Tasik adalah kota yang toleran", sebutnya.
Viman juga menekankan pentingnya sikap santun yang bukan hanya jargon pada Hari Santun Nasional ke-24, melainkan menjadi kebiasaan sehari-hari.
"Santun ini kami ajak semua masyarakat lakukan dengan mudah: berempati, mengerti, dan bisa menyapa semua lintas agama, etnis, dan budaya. Kepanjangan dari Santun pun kita wujudkan: Selalu ada FKUB di tengah masyarakat, always berempati, Nyaman mari kita buat warga Tasikmalaya, Tulus memikirkan sesama, Unggul menjadi kota mutiara, Naikkan martabat bersama", beber Viman.
Sementara, Ketua FKUB Kota Tasikmalaya, H Abun Sulaeman SAg, menyampaikan rasa syukur dirinya bisa menjadi bagian dari FKUB periode ini. Pendapatnya kemudian, "Tugas kita tidak ringan: kita harus menjadi jembatan yang kuat antara berbagai umat beragama, serta memastikan bahwa indikator pembangunan kerukunan yang telah ditetapkan bisa tercapai dengan baik".
Forum tidak hanya akan menangani konflik ketika terjadi, tapi lebih jauh lagi membangun pemahaman saling menghargai sejak dini melalui program pembinaan.
"Saya juga harus selalu hadir di tengah masyarakat, mendengarkan aspirasi, dan bekerja sama dengan semua pihak agar Tasikmalaya benar-benar menjadi kota yang religius dan penuh toleransi, tempat semua warga merasa aman dan diterima, tanpa memandang agama atau latar belakang lainnya", ungkap H Abun.
Menjadi komitmennya, akan fokus pada upaya mendeteksi dini potensi konflik, memperkuat komunikasi antar-umat, dan berkolaborasi dengan semua pihak untuk menjaga keamanan dan ketertiban semua demi mewujudkan Tasikmalaya yang religius dan penuh toleransi.
Acara ditutup dengan harapan bahwa FKUB periode baru akan menjadi motor penggerak dalam membangun masyarakat Tasikmalaya yang lebih harmonis, stabil, menghargai keberagaman, dan sepenuhnya menegaskan visi kota sebagai "Kota Religius" yang penuh toleransi. red/dan



0Komentar