PD Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Gelar Seminar Bedah Visi Misi Calon Pemimpin Daerah
Tasikplus.com-Menyambut momentum Milad Muhammadiyah Ke-112 Tahun 2024, Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Tasikmalaya, menyelenggarakan Seminar Kebangsaan, bertajuk “Membedah Visi Misi Calon Wali Kota Tasikmalaya untuk Memilih Pemimpin Berintegritas yang Berkemajuan”.
Seminar bertempat di Graha Umtas (Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya), Senin (18/11). Dihadiri ratusan orang, terdiri unsur pimpinan kampus beserta segenap civitas akademika Umtas, perwakilan BPH Umtas, perwakilan organisasi-organisasi otonom amal usaha Muhammdiyah, serta kalangan pelajar SMK/SMK.
Menghadirkan pemateri Kaprodi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Bandung sekaligus Sesepuh Muhamadiyah Jabar, Prof Dr Sanusi Uwes MPd, Wakil Sekretaris LHKP PP Muhammadiyah yang juga Direktur DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati MI.Kom. Dipandu moderator Ketua LHKP PDM Kota Tasikmalaya, Drs Bambang S Setyawan SH MH.
Ketua PD Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Iip Samsul Arif mengungkapkan, seminar mengisi kegiatan puncak perayaan Milad ke-112 Muhammadiyah. Membedah visi-visi para pemimpin yang siap maju di Pilkada Kota Tasikmalaya, untuk memberi pencerahan siapa paling rasional membawa Kota Tasik ke depan lebih baik lagi.
“Intinya kita ingin berkontribusi pada even demokrasi, sebagaimana peran itu telah dijalankan Muhamadiyah sejak pendirian NKRI di masa penajajahan dulu. Kita pun ingin menyumbangkan visi Muhammadiyah kepada para calon pemimpin. Apa yang dirumuskan dari seminar ini nanti kita rekomendasikan kepada pemimpin daerah terpilih”, beber Iip saat memberi laporan di awal acara.
Dari paparan Prof Dr Sanusi, yang ia tekankan pada masyarakat atas calon pemimpin ini yang punya visi realistis, menyiapkan gagasan sesuai kebutuhan kekinian. Selain itu perhatikan aspek etika moralitas dan keadabannya. Jika semua tak responsif pada kondisi kekinian, pilih yang terbaik dari yang terburuk.
Neni Nur Hayati, menilai hadirnya lima pasangan calon dalam Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, cukup memendam sorotan selama ini tentang minimnya kaderisasi oleh partai-partai politik. Namun, yang menjadi kritiknya dari kelima paslon dalam visinya tak ada yang mengangkat jargon berkaitan antikorupsi.
Selain itu masih absen yang menyinggung kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, padahal eskalasi kasus ini di Tasikmalaya dalam tren naik signifikan. Kemudian isu lingkungan. Umumnya lebih pada infrastruktur. Ia pun mendorong Muhammadiyah dalam kaitan ini untuk dapat mengontribusikan aspirasi itu, hingga meningatkan dapat memilih pemimpin yang sesuai dengan harapan masyarakat. gus
0 Komentar