![]() |
Beberapa ketua tim bergiliran menandatangani Perjanjian Kinerja 2024, bersama Kaper BKKBN Jabar, Fazar Supriadi Sentosa, Jumat (5/1), di Ruang Prabu Siliwangi BKKBN Jabar. |
Penandatangan itu belangsung, Jumat (5/1), di Ruang Prabu Siliwangi BKKBN Jabar. Dimaksudkan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil serta percepatan pencapaian target.
Kemudian dikemukakan Fazar, Jawa Barat sebagai provinsi besar, belum lama ini mendapat persetujuan BKKBN RI, diberikan keleluasaan menambah jajaran tim. Dari semula 11 tim, kini menjadi 14 tim kerja. Hal itu setelah diusulkan.
"Target-target Jawa Barat sangat berat. Untuk itu tim kerja ini harus cepat bergerak. Terutama tim kerja yang mendukung target Zona Integritas Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (ZI WBBM) kita. Karena persiapannya panjang dan butuh waktu yang tidak sebentar," pinta Fazar.
Ia juga mengingatkan soal target prioritas nasional percepatan penurunan stunting, yang tahun ini akan dievaluasi lebih cepat, yaitu pada bulan Juni. Hal tersebut berkenaan akan segera berakhirnya Kabinet Indonesia Maju di bawah pimpinan Presiden Jokowi menjelang akhir tahun 2024.
Ada 7 poin yang menjadi target indikator kinerja BKKBN Jabar tahun 2024 di antaranya, angka kelahiran total (TFR) per WUS usia 15-49 tahun: 2,05 rata-rata anak per wanita. Kemudian, angka prevalensi kontrasepsi modern (mCPR): 63,64%
Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need): 9,59%. Lainnya, angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun (ASFR 15-19): 21 kelahiran per 1000 WUS usia 15-19 tahun
Menyertai acara penandatanganan kinerja, selepasnya diteruskan kegiatan “Pembinaan Strategi Pengelolaan Anggaran Tahun 2024”, dengan narasumber dari KPPN Bandung II. red/rls
Kemudian dikemukakan Fazar, Jawa Barat sebagai provinsi besar, belum lama ini mendapat persetujuan BKKBN RI, diberikan keleluasaan menambah jajaran tim. Dari semula 11 tim, kini menjadi 14 tim kerja. Hal itu setelah diusulkan.
"Target-target Jawa Barat sangat berat. Untuk itu tim kerja ini harus cepat bergerak. Terutama tim kerja yang mendukung target Zona Integritas Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (ZI WBBM) kita. Karena persiapannya panjang dan butuh waktu yang tidak sebentar," pinta Fazar.
Ia juga mengingatkan soal target prioritas nasional percepatan penurunan stunting, yang tahun ini akan dievaluasi lebih cepat, yaitu pada bulan Juni. Hal tersebut berkenaan akan segera berakhirnya Kabinet Indonesia Maju di bawah pimpinan Presiden Jokowi menjelang akhir tahun 2024.
Ada 7 poin yang menjadi target indikator kinerja BKKBN Jabar tahun 2024 di antaranya, angka kelahiran total (TFR) per WUS usia 15-49 tahun: 2,05 rata-rata anak per wanita. Kemudian, angka prevalensi kontrasepsi modern (mCPR): 63,64%
Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need): 9,59%. Lainnya, angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun (ASFR 15-19): 21 kelahiran per 1000 WUS usia 15-19 tahun
Menyertai acara penandatanganan kinerja, selepasnya diteruskan kegiatan “Pembinaan Strategi Pengelolaan Anggaran Tahun 2024”, dengan narasumber dari KPPN Bandung II. red/rls
0 Komentar