Netty Heryawan Usulkan Fokus Pencegahan Stunting Bukan Penurunan Angkanya secara Statistik

 Anggota Komisi IX DPR RI Netty Heryawan, mengisi  Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Kota, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Selasa (21/11). Ia didampingi Ahmad Heryawan, dan Ketua Tim Kerja Penguatan Kemitraan BKKBN Jabar, Herman Melani.
Tasikplus.com - Melanjutkan kegiatan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Kota, anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Heryawan, terlihat serius mengajak tangani stunting dalam pola kolaborasi di semua pemangku kepentingan.

Bahkan ia memunculkan atensinya di penekanan prevalensi stunting dengan memunculkan diksi baru, tidak lagi menggunakan istilah penurunan atau penanganan. Tapi baiknya menggunakan istilah pencegahan.

Hal itu ia kemukakan saat mengisi kegiatan di Kopo Square Margahayu Tengah, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Selasa (21/11). Hadir mendampinginya, Gubernur Jabar periode 2008-2018, Ahmad Heryawan, dan Ketua Tim Kerja Penguatan Kemitraan BKKBN Jabar, Herman Melani.

Ada penilaian yang disampaikan Netty, kebijakan dan pilihan-pilihan program yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan stunting kadang sering sulit diimplementasikan.

Seiring itu, sambungnya, Komisi IX DPR RI akan terus mengawal dan menjadi penjaga gawang atas kebijakan dan program percepatan penurunan stunting di Indonesia.

Pada bagian lainnya, Netty banyak bercerita tentang pertemuannya dengan Menteri Kesehatan membicarakan program dan kebijakan stunting berdasarkan Permenkes dan Kepmenkes tentang penatalaksanaan penanganan stunting. Halnya ketika bayi atau anak stunting ini harus dirujuk atau dalam perawatan.

Saat mendengar di antara penanganan juga melalui pemanfaatan Posyandu Prima, ia ingatkan jika selama ini posyandu dalam kenyataan sering ditinggalkan kadernya, ketika masih mendampingi suaminya sebagai gubernur.

Seterusnya yang diusulkan pada Menkes, pentingnya membangun diksi atau narasi baru. Untuk stunting jangan lagi menggunakan istilah penurunan atau penanganan, tapi baiknya menggunakan istilah pencegahan.

”Saya meminta pada Pak Menteri jangan menggunakan lagi kata penurunan atau penanganan. Tapi baiknya diluruskan dengan narasi dan diksi yang baru”, beber Netty.

Menkes sangat setuju. Sebab upaya yang dilakukan bukan tentang penurunan, tapi lebih pada pencegahan agar tidak ada lagi yang namanya penambahan kasus stunting baru. Kemudian, jangan berdasarkan angka statistik tapi stunting harus betul-betul diintervensi.

“Mari kita semua berkolaborasi”, ajaknya di depan ratusan peserta acara yang hadir. red
 

0 Komentar