Abur: Percayakan Pendaftaran PPDB pada Sistem Online

 

Dr Abur Mustikawanto MEd

Pada beberapa hari ini, aktivitas sekolah memasuki musim penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023. Menyeluruh di setiap jenjang pendidikan. Sejak tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Tak sedikit orangtua di momen ini, berusaha membantu mengarahkan anaknya ke sekolah-sekolah-sekolah terpercaya. Selain jenjang sekolah tertentu juga memasilitasi kelanjutan pendidikan anak didik lulusannya.

Berbincang dengan Kepala Cabang Dinas (KCD) XII Disdik Jabar, Dr Abur Mustikawanto MEd, ditegaskannya sistem PPDB di jenjang masuk SMA/SMK negeri sudah sedemikian dalam upaya proporsional, menghindari aksi joki, brocker atau percaloan.

“Untuk PPDB ke jenjang SMA/SMK negeri sudah by sistem. Kita sudah seattle internet. Kesempatannya sangat difasilitasi basis online,” jelas Abur, di ruang kerjanya, Rabu (22/6).

Peminat masuk sekolah negeri cukup tinggi. Kompetitif. Sekarang sudah eranya gunakan aplikasi sistemik. Itu bisa lebih memudahkan proses pendaftaran. “Meski kita juga persilakan bila ada orangtua yang datang ke sekolah,” sambungnya.

Nantinya, panitia PPDB sekolah yang juga akan mengentry data pendaftar ke sistem PPDB tersentralistik di tingkat Jabar. Yang tak usah dikhawatirkan, pendaftar dengan kondisi kedekatan pada sekolah atau berprestasi, di model PPDB sekarang itu diakomodir.

“PPDB sekarang memberlakukan aspek zonasi yang artinya memerhatikan keberpihakan sekolah bagi warga sekitar sekolah atau dalam radius dekat sekolah. Kemudian, bagi mereka dengan kepemilikan prestasi akan juga jadi penilaian,” jelasnya.

Berikutnya aspek pertimbangan bagi mereka asal kalangan anak berkebutuhan khusus, sebagai kelompok yang mendapat perhatian keberpihakan (afirmasi). Perkembangan penerimaan PPDB semua kelompok bisa terus dipantau secara online.

Hindari pola kontak

Abur sempat menyarankan peserta PPDB, menghindari pola-pola pendekatan kontak, membisikan titip-titipan pada pihak yang dianggap bisa membantu meloloskan pendaftaran. Sebab, semua entry data peserta berakhir di satu sistem yang tersentralistik, terpantau, dan hanya merujuk kepada aspek zonasi, prestasi dan afirmasi.

Selanjutnya, bagi mereka yang tak keterima di sekolah negeri, pilihannya bisa ke sekolah swasta. Di wilayah KCD XII, tercatat ada 305 sekolah negeri dan swasta jenjang SMA/SMK/sederajat serta SLB. Meliputi Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.

Rinciannya, Di Kab.Tasikmalaya ada 14 SMK negeri, 122 SMK swasta, dua SLB. Lalu, 18 SMA negeri, 50 SMA swasta, dua SLB negeri serta 13 SLB swasta. Khusus kuota SMA negerinya 5.252 orang dan SMK negerinya 4988 orang.

Di wilayah Kota Tasikmalaya, ada empat SMK negeri, 47 SMK swasta. 10 SMA negeri, 17 SMA swasta 17. Plus satu SLB negeri, lima SLB swasta. Kuota penerimaan SMAN Kota Tasikmalaya tahun ini sejumlah 3.732 orang, dan SMKN 2.835 orang. red
 

0 Komentar