Selepas kegiatan berlangsung, pemateri, penyelenggara, dan peserta kegiatan review Konten Sosialisasi Program Prioritas BBPMP Jabar, mendokumentasikan kegiatan dengan berfoto bersama. |
Dimotori tim pengelola komunikasi dan publikasi BBPMP Jabar, halnya review konten berlangsung tiga hari, Selasa-Kamis (6-8/8), di Hotel Sukajadi, Kota Bandung. Selain tim internal, BBPMP juga mengundag tim publikasi Dinas Pendidikan di Bandung Raya, influencer pendidikan lokal, dan pemenang konten Festival Kurikulum Merdeka 2024.
Peserta kegiatan mendapat pengayaan konten dari tiga narasumber, terdiri Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta Purwanto, pakar komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Dian Nurcahyo, dan Kepala Biro B-Universe Media Holding Jawa Barat Najip Hendra SP.
Agus Ramdani, PIC PDM 7 BBPMP Jabar menerangkan, selama kegiatan dilakukan review terhadap berbagai topik konten prioritas Merdeka Belajar. Sebut saja misalnya Gerakan Sekolah Sehat, Asesmen Nasional, dan lain-lain.
“Kami menargetkan berhasil membuat 48 konten berkualitas, baik dalam bentuk teks, infografis, maupun video untuk disajikan pada platform media sosial BBPMP Jabar,” papar Agus yang membidangi komunikasi dan publikasi di lingkungan Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbudristek, seusai kegiatan.
Menurut Agus, review bertujuan memastikan keselarasan konten yang diproduksi selaras dengan tujuan dan sasaran program kebijakan Merdeka Belajar. Kemudian, mengevaluasi menyeluruh terhadap kualitas konten dari segi isi, bahasa, visual, dan penyampaian.
Lantas, mengidentifikasi aspek-aspek konten yang perlu diperbaiki dan dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas. “Kami ingin memastikan seluruh konten yang telah diproduksi Tim Kerja 02 PDM 7 memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan”, ujarnya.
Relevansi kebijakan
Sementara itu, Mardi Wibowo, kepala Bagian Umum yang mewakili Kepala BBPMP Jabar, menekankan pentingnya memastikan bahwa konten yang disajikan memiliki relevansi dengan program itu sendiri. Konten bukan hanya menuntut kualitas, tapi turut mempertimbangkan relevansi dengan kebijakan.
“PDM 7 merupakan andalan dalam komunikasi dan publikasi BBPMP Jabar. Keberadaannya menjadi rumah pesan Ditjen PDM di daerah. Karena itu, harus memiliki relevansi dengan kebijakan. Kadang ada berita atau konten baik tapi kurang selaras dengan kebijakan. Kita harus berhati-hati dalam mengemas pesan karena kekuatan media itu luar biasa,” tegas Mardi. gus
0 Komentar