Tampak pula puncak perhelatan berlangsung dalam suasana petualangan legendaris Jumanji, baik dalam dekorasi venue maupun kostum peserta. Sebutan Jumanji merupakan akronim dari Jabar Unjuk Maju Babarengan Ngahiji.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa, yang menyapa para finalis dan undangan secara virtual, Rabu (29/11) mengungkapkan, Adujak Genre 2023 dihelat untuk mendorong remaja Jawa Barat terlibat aktif dalam pembangunan.
Bahkan ditandaskannya lagi bukan semata terlibat. Melainkan terlarut secara penuh makna yakni, berperan sebagai subjek sekaligus pemeran utama dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi kaum muda dalam pembangunan.
Fazar mengungkapkan remaja merupakan aset strategis bangsa. Dalam dua kelompok, generasi Gen Z dan generasi Milenial di Jawa Barat jumlahnya mencapai lebih 50% penduduk usia muda.
Program atasi permasalahan
Pemerintah telah merancang berbagai kebijakan, strategi, dan program untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh remaja Indonesia, termasuk dalam mengatasi isu pencegahan stunting dan kesehatan reproduksi.
Namun dari beragam upaya tersebut belum optimal. “Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya keterlibatan dan partisipasi aktif dari para remaja yang bermakna dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut”, beber Fazar.
Itulah yang kemudian mendorong BKKBN untuk melibatkan remaja secara aktif dan bermakna. Pelibatan bermakna berarti melibatkan mereka sebagai subjek dalam menjalankan program. Bukan hanya sebagai objek atau penerima manfaat.
"Dengan cara begitu, para remaja dapat mengasah kepekaan terhadap hak dan kewajiban sebagai warga negara. Juga mendorong kebijakan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan remaja," jelas Fazar.
Dikemukakannya pula, BKKBN telah meluncurkan program pembinaan ketahanan remaja yang dikembangkan dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja sesuai konsep young people yang dikeluarkan PBB, dan secara spesifik memiliki beberapa tujuan.
Halnya agar para remaja mampu menempuh jenjang pendidikan secara terencana, berkarir pekerjaan secara terencana, menikah dengan penuh perencanaan sesuai fase reproduksi sehat. Didukung pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan
berkeluarga. rls
0 Komentar