Sempat Viral, Gambar Aksi Buli Pelajar di Kota Tasikmalaya Rupanya Bohong-bohongan

Pejabat Dinas Pendidikan didampingi kepolisian, pimpinan sekolah beserta perwakilan orangtua siswa, memberi keterangan pers hasil penelusuran berkait foto bergambar aksi buli pelajar di Kota Tasikmalaya, Jumat (29/9).
Tasikplus.com - Berkenaan viralnya foto bergambar buli siswa jenjang SMPN di Kota Tasikmalaya, beberapa pihak memberi pernyataan kejelasan aksi itu. Perhatian cepat di tengah ramainya aksi perundungan yang menimpa pelajar SMP di Cilacap, Jateng.

Tampak dengan cepat foto memperlihatkan tiga pelajar SMPN 14 Kota Tasikmalaya itu menyebar di sosial media. Berisi gambar aksi seorang siswa yang mirip jadi korban dengan tubuhnya yang ditekan siswa lain. Kaki pelaku juga seperti siap menghantam korban. Satu orang siswa lainnya berposisi seperti ketua gangnya.

Kejadiannya, Rabu (27/9). Ketiga orang anak itu pula yang mengupload foto. Lantas pada Rabu malam foto aksi ini mulai banyak yang melihat jejaring sosial media. Puncak viralnya memasuki Kamis (18/9).

Pada konferensi pers di Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Jumat (29/9), mengemuka, di hari viral itu juga pihak sekolah, aparat kepolisian, dan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, segera mengambil langkah, tindakan penelusuran.

Sampai pada pemeriksaan pihak berwajib yang kemudian mengungkap bahwa aksi anak-anak ini sekadar membuat konten. Menurut keterangan Kabid Dikdas Disdik Kota Tasikmalaya, Asep Rusyadi, pihaknya bersama aparat kepolisian langsung melakukan penelusuran.

“Rupanya, anak-anak ini bohong-bohongan. Sekadar membuat konten, difotokan aksi-aksian itu”, ujarnya seraya menambahkan, penelusuran akhirnya mendapati para siswa ini asal sekolah tersebut.

Langkah cepat mengambil penelusuran setelah mendapat atensi kalangan pemimpin daerah dan ramainya komentar. Pun aksi kekerasan di kalangan anak ini di tengah aksi perundungan menggemparkan pada beberapa hari terakhir asal kalangan siswa SMP di Cilacap, Jateng.

“Kita sudah lakukan pemeriksaan bahkan sampai ke para orangtua anak-anak ini. Hingga pada kesimpulan, mereka (anak-anak ini) melakukan aksi bohong-bohongan yang terus diupload”, jelas Kapolsek Mangkubumi Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Ruhana SH MH.

Hadir dalam acara konferensi pers, kepala sekolah dan beberapa guru SMPN 14 Kota Tasikmalaya, juga anak-anak yang membuat konten itu didampingi para orangtuanya. Plt Kepala Sekolah Fitri Gurnitasari juga memberi keterangan yang sama.

Kabid Dikdas yang mewakili kadisdik Kota Tasikmalaya mengaku, dengan kejadian ini pihaknya terus jadikan momentum untuk makin intens lagi menyosialisasikan perlunya kewaspadaan serta bimbingan orangtua dan guru, memerhatikan penggunaan gadget pada anak-anak. gus
 

0 Komentar