Fenomena cijurig sampai saat ini menjadi buah bibir

Tampak lengang lalu lintas di betulan cijurig Kp. leuwidahu desa Tanjungsari Gunungtanjung

Cijurig, siapa yang tidak mengenal dengan sebutan nama tempat itu, tepatnya berada di parakan manggu kp. Leuwidahu Rt 014 Rw 005 Desa Tanjungsari Kec Gunungtanjung. Dari dulu hingga sekarang trend nya “cijurig” mengalahkan nama yang sebenarnya.
Entah siapa yang memberikan gelar nama cijurig ini hingga sekarang warga masyarakat sekitar maupun di luar daerah tidak mengetahui tentang fenomena jalan cijurig.

Saat tasik plus berada di lokasi, tanya tanya tentang itu, bahkan sempat bertemu langsung dengan kepala dusun kp. Leuwidahu “Ejen” korek korek informasi, sepengetahuan ejen selaku kadus selama ini tidak mengetahui siapa yang memberikan nama jalan itu. Masyarakat ity sendiri yang memberikan istilah jurig soalnya ada beberapa kejadian bertemu dengan mahluk astral dengan berbagai jenis kala warga mengendarai motor atau mobil, pas bertepatan di lokasi itu kiri atau kanan jalan di tumbuhi pohon bambu yang rimbun, siang juga lengang dan sepi. Apalagi di kala malam tiba sangat terasa hawa magisnya, karena diantara jalan yang sekitar gelap gulita, saya juga agak miris kalau kebetulan lewat ke situ malam hari ujar kadus Ejen.

Kades tanjung sari Miftah Farid menuturkan kaitan dengan fenomena jalan cijurig selama sepengetahuan saya ditempat itu banyak mahluk mahluk astral, itu juga keterangan saya dapat dari para praktisi supranatural , jadi masyarakt sekitar menyebut nya cijurig kaitan lebih dalam tentang fenomena itu kebetulan orang yang dituakannya sudah meninggal yaitu Abah Aas, jelas kades.
Kades miftah berpesan kepada seluruh warganya pertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh SWT agar tidak terbawa oleh hal hal yang bisa menyesatkan diri,pintanya.

Masyarakat sekitar manonjaya sampai daerah salopa khususunya warga masyarakat gunungtanjung berharap kepada pemerintah untuk segera memasang penerangan jalan umum di lokasi rawan kecelakaan apalagi di tempat yang notabene angker termasuk lokasi “cijurig” agar fenomena itu tidak di manfaatkan oleh orang berniat jahat harap ateng warga sekitar yang kesehariannya berjualan bensin dan tambal ban di lokasi itu.

Oleh: Ade Johari
 

1 Komentar

  1. Dulu kakek pernah cerita, waktu jaman belanda mayat-mayat yg meninggal disaat perang dibuang ke pinggir2 jalan sana..

    BalasHapus