Tim Bina Marga Survei Rute Ruas JTS

Melakukan survei rute Garut-Pangandaran, jajaran perangkat UPTD PJJ WP V Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar, Jumat (16/12/2022), menyusuri jalan-jalan desa sepanjang kl 150 km.
Tasikplus, 22 Desember 2022                                                                                          Pemenuhan prasarana transportasi jalan, menjadi kebutuhan meningkat memenuhi aktivitas, mobilitas masyarakat, hingga kegiatan distribusi-distribusi logistik sekarang. Penggunaan kendaraan terus bertumbuh. Infrastruktur ini jadi penunjang simpul-simpul perekonomian.


Terdengar jadi perhatian Pemprov Jabar beberapa hari ini, Gubernur Ridwan Kamil membidik kemungkinan hadirnya poros jalan alternatif Jalur Tengah Selatan (JTS). Rute jalan ini menjelajah perkampungan, bebukitan, bahkan pegunungan.

Menghubungkan wilayah barat dari Sukabumi, Cianjur, melintasi Kab.Garut, masuk Kab.Tasikmalaya, hingga berakhir di Kec.Parigi, Kab.Pangandaran. Jajaran perangkat Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jawa Barat (Jabar), diminta melakukan survei rute.

“Kita kemarin sudah telusur rute JTS ini. Terutama yang masuk wilayah kita dari perbatasan Garut sampai Pangandaran,” ujar Ade Uyu, Humas UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan (PJJ WP) V Dinas BMPR Jabar, Rabu (21/22).

Dalam obrolan santai itu Ade Uyu mengisahkan, ia bersama jajaran perangkat di kantornya mendampingi dua orang kasi dan beberapa KSP, tuntas melakukan survei rute, dari perbatasan UPTD PJJ WP IV (Garut) ke wilayah PJJ WP V.

Yang tertangkap dari kisahnya, rute jalan ini keluar-masuk pegunungan, bebukitan, perkampungan warga. Umumnya jalan-jalan desa dan kecamatan dengan berbagai kondisi terjal, berbatu, beraspal rusak dan tentu ada yang mulus.

Halnya pihaknya awali sejak wilayah perbatasan selatan Kab.Tasikmalaya dengan Kab.Garut, dimulai Singajaya terus ke wilayah Kec.Taraju, lalu masuk daerah Cintabodas Kec.Culamega. Tembus ke Desa Pamijahan sampai pertigaan Simpang, Kec.Bantarkalong.

Dari situ masuk ruas jalan provinsi sepanjang 5 km, dan sampai di daerah Batuceuri, Kec. Karangnunggal hingga di pertigaan Cibatuireng belok kiri, mengikuti ruas jalan desa yang akhirnya masuk wilayah Kec.Cikatomas.

Perjalanan survei rute diteruskan menyusuri jalan perkampungan yang akhirnya masuk wilayah Kec.Salopa (ujung Kab.Tasikmalaya), lantas lanjut susuri gunung-gunung akhirnya jalan tembus Pamarican diteruskan jelajah, ujungnya tiba di Kadangkamiri, Kec. Parigi, Kab.Pangandaran.

“Dalam hitungan cek rute Taraju-Pangandaran ini sekitar 150 km dengan 11 jam perjalanan,” jawab Uyu lagi seraya menyatakan pihaknya hanya sekadar menjalankan perintah melaksanakan survei dari dinasnya.

Namun sepaham juga dengan kemungkinan, harapan buka jalan alternatif ini diawali survei rute guna memastikan kondisinya. Infrastruktur bukaan jalan jadi kebutuhan dari kondisi-kondisi hambatan daerah, perekonomian, termasuk sektor kepariwisataan yang tengah dipacu pemprov belakangan ini. gus

 

0 Komentar